PSI Menjelaskan Alasan Giring Menyebut Anies Pembohong
Jakarta - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Michael Victor Sianipar
menilai kritik tegas pelaksana tugas Ketua Umum PSI, Giring Ganesha
merupakan puncak keresahan terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan. Giring menyebut Anies sebagai pembohong berkaitan dengan
Solution E.
"Jadi maksud ketua kami yaitu sampaikan apa adanya, kalau berpihak pada
rakyat tunjukan dengan program-program dan kerja-kerja, kalau tidak,
tidak konsisten,"ucap Michael, Rabu (22/9).
Michael menegaskan, pernyataan Giring yang diunggah di media sosial PSI
bukanlah sekadar asumsi. Semua pernyataan Giring merupakan information
sebenarnya yaitu Rp1 triliun sebagai pajak harus dibayarkan
Jakarta selama 5 tahun untuk hajat Formula E.
Dia juga membantah kritik Giring terhadap Anies tanpa adanya solusi.
Selama ini, kata Michael, anggota Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta telah
menawarkan solusi agar eksekutif melakukan efisiensi anggaran dengan
meniadakan kegiatan yang tidak mendatangkan keuntungan.
Sebaliknya, anggaran yang ada dioptimalkan untuk kegiatan krusial di
Jakarta seperti penanganan banjir, saban tahun kerap melanda ibu kota.
"Kalau untuk solusi kita kan sudah tawarkan sebenarnya, di Jakarta
sudah menawarkan untuk bantuan sosial dan untuk penanganan banjir,"imbuhnya.
Riza Bela Anies
Kritik Giring terhadap Anies memantik pembelaan dari Wakil Gubernur DKI
Jakarta Ahmad Riza Patria. Dia mengingatkan Giring agar bijak dan tidak
terus menerus menyalahkan satu pihak.
Terlebih lagi, kata Riza, kritik tersebut dilayangkan dari generasi
muda. Menurut politikus Gerindra itu, sudah sepatutnya generasi muda
harus menunjukan sikap selaras antara perkataan dengan perbuatan.
"Sebagai warga bangsa kita harus bijak harus hati-hati jangan saling
menyalahkan satu sama lain sesama anak bangsa, apalagi generasi muda,
harus menunjukkan sikap yang baik antara tutur kata perbuatan itu harus
sama, "ucap Riza di Balai Kota, Selasa (21/9) malam.
Riza juga mengingatkan, sebagai sesama anak bangsa yang memiliki
kewajiban sama dalam membangun negara sudah seharusnya saling bersinergi
positif dibandingkan menyudutkan apalagi diiringi dengan tuduhan.
"Tidak boleh saling menyalahkan apalagi menuduh satu sama lain saya
kira tidak bijak apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau pimpinannya,"tegas Riza.
Alasan Giring Kritik Keras Anies
Secara terpisah, Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha menegaskan kritik
kerasnya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukan sebagai
langkah menjatuhkan. Ia pun menekankan langkah interpelasi
yang diinisiasi PSI bukan sebagai langkah menurunkan Anies dari
jabatannya.
"Sekali lagi, PSI tidak ingin menjatuhkan Gubernur Anies lewat hak
Interpelasi, karena bertanya adalah hak yang konstitusional," ujar
Giring kepada wartawan, Selasa (21/9).
Hanya saja, Giring mengatakan, kritik pedas hingga mencuatnya narasi
pembohongan publik oleh Anies terkait Formula E lantaran rencana Anies
sangat bertolak belakang dengan kondisi masyarakat di masa pandemi
Covid-19.
"Kasus Formula E adalah contoh paling lugas dan jelas kebohongan Pak
Gubernur Anies memimpin. Pada saat rakyat DKI Jakarta kehilangan
pekerjaan, ada anggota keluarga meninggal atau bahkan terkena Covid 19,
uang pajak mereka justru dipakai untuk acara balapan Mobil Formula E,"tegasnya.
Bagi Giring dan PSI, langkah ngotot Anies menggelar Formula E adalah
bentuk pengkhianatan terbesar terhadap rakyat yang sedang kesusahan
terhadap Pandemi.
Dia kembali mengingatkan warga Jakarta saat memilih Anies di masa Pilgub
DKI 2017 lalu, namun saat ini pemilih sedang kesusahan akibat pandemi.
Bukannya meringankan beban, kata Giring, mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan itu malah menggunakan uang pajak DKI untuk membayar rencana
tuan rumah Formula E di Jakarta.
"Gubernur Anies malah memakai uang mereka untuk bermewah mewahan untuk
acara Balap Mobil. Sementara di media dan publik Pak Gubernur pura-pura
peduli diam atas penderitaan rakyat,"tandasnya.
"Dan saya percaya masih ada niat baik dari partai lain di DPRD DKI
Jakarta yang ingin mendukung hak interpelasi, karena ini mewakili
pertanyaan masyarakat DKI Jakarta untuk apa uang rakyat triliunan
dipakai untuk acara balap mobil,"pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar