PKS Meminta Presidential Threshold 10% Pada Pilpres 2024 Mendatang
Jakarta - Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, sejak
awal partainya memang meminta angka presidential threshold atau ambang atas
presiden diturunkan menjadi 10 persen.
"Sejak awal PKS memperjuangkan agar angka PT (presidential threshold) untuk
pilpres diturunkan,"kata dia lewat keterangannya, dikutip Senin
(20/12/2021).
Nabil mengingatkan ambang batas 20 persen membuat peluang capres
potensial sangat terbatas. "Hanya menjadi penghambat munculnya calon
pemimpin atau anak bangsa yang potensial,"jelas dia.
Dia juga mengklaim, dengan adanya ambang batas presiden yang terlalu tinggi, bisa menghadirkan pemerintahan oligarki. "Akan menjadi sumber menguatnya oligarki di negeri ini,"kata Nabil.
Survei KedaiKOPI
owner Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI)
yang juga Analisis Komukasi Politik Hendri Satrio mengatakan, kepiawaian
dan prestasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini berdampak
terhadap naiknya kriteria calon presiden di Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi publik 'Dapur KedaiKOPI: Tutup
Tahun 2021, Ini Kata Publik Tentang Calon Pemimpin 2024'.
Hendri mengatakan, Presiden Jokowi sudah membuat standar tinggi untuk
pembangunan Indonesia. Atas dasar itu, dia berpandangan jika presiden di
ajang Pemilu 2024 akan kesulitan memenuhi standar yang telah dibuat
oleh Jokowi.
"Karena Jokowi sendiri sudah cerdas, maka masyarakat Indonesia
menginginkan Presiden yang marginal secerdas pak Jokowi," ujar Hendri
dalam diskusi yang digelar di kawasan Tebet, Jakarta, Minggu
(19/12/2021).
Menurut dia, berdasarkan temuan di lapangan, ada pergeseran yang menarik
pada kriteria calon presiden yang akan dipilih rakyat. Dari hasil
survei KedaiKOPI terungkap, responden ingin memilih calon presiden yang
cerdas dan visioner daripada yang merakyat dan tegas.
"Kriteria presiden cerdas menjadi teratas melampaui presiden berkriteria merakyat,"kata Hendri.
Komentar
Posting Komentar